Assalamu'alaikum warahmatullah...
16 September 2016. Minggu kedua bertemu dosen PA (Pemimbing
Akademik). Kalau di masa sekolah orang tua kedua adalah guru, sekarang di
universitas, yaa dosen PA. Memang dosen PA yang bernama H. Muhammad Ali Nasrun
ini tak mengaitkan sesuai dengan mata kuliah yang kami lakukan. Tetapi secara
keseluruhan aku dapat kesimpulannya... teringat Fabiayyi aalaa irabbikumaa
tukadzdzibaan, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.. nah kan,
selalu ada di keseharian kita. Hanya manusia yang sombong, tak mau mensyukuri
nikmatnya.
Ya, selain niat. Yaitu menikmati apa yang sedang jalani,
disyukuri.... kesuksesan tak memandang kaya dan miskin. Tapi bagaimana kita
menikmatinya. Memang banyak godaan... seperti teman, materi kulaih, termasuk
hati. Tapi bagaimana caranya kita harus memanaj waktu dengan baik. Nah loh,
ingat pak Sukma Indra. Semua orang sebenarnya ditugaskan untuk memanaj
waktunya. Namun banyak juga yang menyia – nyiakannya. Apalagi masa muda seumur
kita ini. Rentan sekali. Kalau tak ada bekal agama susah ukh...
Pertemuan dengan niat selalu memberi kesan. Seperti pilihan
masuk prodi Ekonomi Islam. Banyak pengalaman dan pembelajaran baru yang aku
dapatkan. Harus semangat nih, ingat niat, Allah, dan orang tua bersusah payah
mencari uang menanggung biaya yang tak sedikit untukku dan adik – adikku di
kampung sana. Ingaaat. Kau anak rantau yang harus terus berhijrah. Ingat...
bapakmu bilang, Rasulullah saja menyuruh umatnya untuk berhijrah (fokus pada
kata merantau, maksudnya).
Next time, insyaAllah sharing again. Hehehe.
Thanks for reading....
wassalam

